Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Jumat, 14 September 2018

VIRAL! Siliyana Dianiaya, Ibunya Diikat di Pohon


SOPO - Siliyana Manurung enjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang pria. Aksi penganiayaan itu viral di media sosial (facebook). Bukan saja dialami gadis remaja ini, ibunya juga ikut diikat di bawah pohon yang dilakukan warga tidak jauh dari rumahnya. Bahkan warung tuak milik ibu korban dihancurkan hingga rata dengan tanah.

Siliyana Angelita Br Manurung.
Siliyana Angelita Br Manurung tinggal di Jalan Jermal XV Ujung Keramat Indah, Kecamatan Medan Denai menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang pria yang disebut-sebut ketua salah satu organisasi masyarakat (ormas).

Pada rekaman video yang diunggah Siliyana diakun facebooknya pada Rabu (12/9) masih terlihat luka lebam di wajahnya. Sembari menangis, korban (Siliyana) meminta pertolongan kepada warga, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan jurnalis agar menolongnya bersama ibunya karena menjadi korban persekusi.

Dalam postingannya, Siliyana menuliskan kisah yang dialaminya sepertu berikut ini: “Hari ini saya sebagai warga Indonesia menanyakan dimana keadilan itu.. saya hanya anak dari keluarga tidak mampu yang dianiaya.. kemana masyarakat Indonesia yang cinta kedamaian.. lihat si pemilik mobil putih yg menganggarkan harta dan premanismenya menganiaya seorang anak gadis yg hanya ingin membela seorang ibu nya ..bagaimana mereka yang memakan uang rakyat ??

Lalu, apa bedanya kami yang justru melakukan sebuah kekeliruan kecil yg di besar2kan kami,dan menambah fitnah. saya harap buat saudara2 smua yang melihat postingan saya, meluangkan waktu untuk menshare kisah seorang anak yang ingin menyelamatkan ibu nya,”

Seperti dituturkan Siliyana dalam videonya, peristiwa itu berawal ketika ibunya didatangi dua orang anak yang berniat menjualkan sepatu, yang pada akhirnya diketahui merupakan barang curian.

“Awalnya ibu saya menolak. Tapi anak itu memaksa dengan alasan mau membeli nasi karena belum makan,” tutur Siliyana.

Akhirnya, menurut Siliyana, ibunya pun membeli sepatu itu karena kasihan. Namun keesokan harinya, saat Siliyana masih tidur, tiba-tiba dia dibanguni para tetangganya, yang mengatakan bahwa ibunya sudah diarak oleh warga karena dituduh menjadi penadah barang curian.

Mendengar itu, Siliyana bergegas menuju lokasi. Tiba di lokasi, menurut Siliyana, dia terkejut karena melihat ibunya sudah diikat mirip binatang dengan hanya mengenakan pakaian dalam.

“Dikalungkan karton, dikalungkan sepatu yang dia beli,” tutur Siliyana, berurai air mata.

Melihat itu, Siliayana langsung berlari untuk menolong sang ibu. Namun, masih menurut Siliyana, ketika dia ingin melepas kalung karton dan sepatu dari leher ibunya itu, seorang pria yang disebut sebagai tokoh masyarakat yang cukup dikenal tiba-tiba meninju gadis itu.

Pria tersebut, menurut Siliyana kemudian bertanya, “Siapa kau?”

Pertanyaan itu dijawab Siliyana, “Aku anaknya! Bapak hanya seorang manusia biasa. Bapak bukan Tuhan yang berhak menghakimi!”

Jawaban itu kemudian dibalas dengan dua lagi pukulan yang bersarang di bibir Siliyana. Akibatnya, bibir gadis itu pecah dan bengkak.

Setelah itu, Siliyana masih mencoba mendekati ibunya. Tapi kemudian dia ditahan oleh beberapa warga. Selanjutnya, warga mengarak ibunya yang hanya mengenakan pakaian dalam tersebut ke seluruh kampung.

“Mereka memberi kami dua pilihan. Kami pergi dari kampung ini atau usaha kedai tuak mamak saya dihancurkan,” sebut Siliyana.

Kenyataannya, lanjut dia, kedai tuak semi permanen milik ibunya hancur porak-poranda. Selain itu, warga juga mengambil paksa dua sepedamotor dari rumahnya dan menuduh bahwa motor itu juga adalah barang curian.

Siliyana mengaku setelah kejadian itu, ia  melapor ke Polrestabes Medan dan sudah ke rumah sakit untuk visum. dan ibunya bukanlah orang yang sempurna, namun ia berharap mendapatkan keadilan.

Di akhir videonya, Siliyana berharap agar pihak berwenang bisa bertindak dan adil terhadap keluarganya dan para pelaku. Siliyana juga mengaku sudah membuat laporan ke Mapolrestabes Medan dan sudah melakukan visum.

Terbaru, Siliyana mengabarkan bahwa pihak berwajib sedang mencari oknum pelaku tersebut. Lewat postingan Facebooknya, Jumat (14/9), dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berempati atas insiden yang terjadi,  12 September 2018 pagi  tersebut.

Diapun mengungkapkan pro dan kontra atas kasusnya yang menjadi viral di media sosial adalah hal yang biasa. Namun, dia yakin bantuan Tuhan tidak bisa direkayasa.

Bahkan, dia bersyukur banyak pihak yang bersedia mendampinginya secara hukum. Siliyana bersama rekannya terus berjuang untuk mengungkap kasus penganiayaan dan persekusi yang dialami ibunya. (berbagai sumber/int) 


Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar