Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Minggu, 02 Desember 2018

Banjir Menghantam, 2 Anak Lepas dari Gendongan, dan...


SOPO - Banjir bandang menerjang Dusun Mosa dan Palang, Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan, Kamis (29/11) malam. Dua anak; Cindi Aulia yang berusia 11 tahun Hesta, bayi yang baru berumur dua bulan hilang terseret arus luapan sungai Aek Sialang.

Kondisi banjir setelah air surut.
Camat Angkola Selatan Zamhir mengatakan, hujan deras mengguyur wilayah itu pada Kamis (29/11) sekitar pukul 17.30 WIB. Berselang beberapa jam, aliran Aek Sialang yang merupakan hulu Sungai Batang Salai, meluap dan menghantam rumah papan dengan ukuran sekutar 12x15 meter persegi milik Wasito (53).

Selain Wasito, ada juga istrinya, Erniawati (50), anaknya Riko (23) dan menantunya Putri (20) serta Cindi anak bungsu Wasito, dan cucunya Hesta yang berumur dua bulan, berada dalam rumah itu. 

"Cindi dan bayi berumur 2 bulan anak dari Putri belum ditemukan, sedangkan Wasito, istri dan menantunya ditemukan selamat," terang Camat. 

Hingga kemarin sore pukul 16.00 WIB, keduanya belum ditemukan. Pada malam itu juga korban yang selamat dengan luka-luka, dibawa ke puskesmas Simarpinggan. Lantas, untuk mendapat penanganan yang lebih prima, selanjutnya ketiga korban luka dibawa ke RSUD Kota Padangsidimpuan.

Wasito (53) menceritakan, saat air sungai kecil itu terlihat mulai membesar, ia dan istrinya, Erniawati (50) dan putri bungsunya, Cindi Aulia (11) sudah beranjak ke luar rumah. Mereka bermaksud mengungsi ke pemukiman yang jauh dari sungai.

Sementara anak sulungnya, Riko (23), masih di luar rumah. Saat mengungsi, turut serta menantu Wasito, Putri (20) dan anaknya, Hesta yang masih berusia 2 bulan. Namun, begitu ke luar rumah, air bah perlahan-lahan membesar dan membawa material kayu.

Wasito membimbing putri bungsunya, Cindi dan menggendong cucunya, Hesta. Air bah mulai menghempaskan mereka hingga terbenam. Material kayu yang dibawa banjir menghantam tubuh-tubuh yang panik itu.

"Kami sudah mulai megap dihantam ait. Kami terbawa ke balik rumah di bawah tangga. Si Cindi, sudah lepas, tak tertangkapku lag. Cucuku juga begitu. Mereka berdua terlepas dari gendongan dan pegangan," cerita Wasito yang pada Jumat (30/11) pagi dirawat di RSUD Kota Padangsidimpuan dengan luka pada kakinya, karena tertimpa kayu gelondongan.

Saat bertahan di balik rumah, kata Wasito, air sudah makin besar dengan material kayu dan pasir, menghempas rumah dan merubuhkannya. Saat itu pula, harapan untuk selamat sudah dipasrahkannya pada takdir.

"Atap rumah itu seperti lewat dari atas kami. Aku sudah tak sadar. Begitu tahu kaki sudah ditimpa kayu," kata kakek dua cucu itu dengan wajah terus menahan duka. (bbs/int)


Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar