Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Ngeri Kali, Aku Gemetar Melihat Tubuh Nenek Sudah Hancur


SOPO - Seorang nenek berusia 70 tahun bernama Tumini (70), warga Lingkungan II, Kelurahan Binjai Sebrangan, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, tewas mengenaskan usai ditabrak kereta api, Kamis (2/8/18) sekira pukul 06.00 WIB.

Jasad saat dievakuasi dari rel KA.
Berdasarkan informasi, Kereta Api dengan nomor Lok CC20378805 yang datang dari arah Kisaran menuju Tanjung Balai untuk menjemput gerbong dan penumpang melindas tubuh korban hingga hancur berserakan.

“Nenek itu tinggal sama aku. Setiap pagi pukul lima Nenek keluar rumah untuk berolahraga. Saat itu saya tidak punya firasat apapun, karena Nenek sudah biasa ke luar rumah,” kata Deni Satria (21) cucu korban.

Tapi pagi itu sekira pukul 06.00 WIB, Deni melihat warga banyak di rel perlintasan kereta api. Warga kemudian berteriak manggil Deni.

“Begitu dipanggil, aku langsung lari ke arah rel kreta api. Begitu di sana, aku gemetar. Aku syok melihat tubuh Nenek sudah berserakan dengan kondisi kepala remuk dan seluruh tubuhnya hancur,” beber Deni.

Kanit Laka Polres Asahan Iptu Rusdi membenarkan kejadian tersebut. "Benar, ada seorang nenek-nenek berusia 70 tahun tewas diperlintasan kereta api,” kata Iptu Rusdi kepada wartawan.

Menurut warga, selama ini almarhum ternyata sudah sering tidur-tiduran di rel kereta api khususnya saat matahari mulai muncul. “Nenek itu sudah sering berjemur di rel kreta api. Mungkin Nenek itu ngak dengar kereta api datang. Apalagi pendengaran Nenek itu sudah berkurang (pikun, red),” kata seorang warga.

Jarak antara perlintasan kereta api dengan rumah korban memang hanya sekitar 150 meter. Pada hari itu juga, jenazah almarhum langsung dibawa k erumah duka untuk disemayamkan. (bbs/int)
 

Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar