Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Selasa, 07 Maret 2017

Haccit Nai Tuhan, Pria Ini Merintih di Ayah dan Ibunya yang Terbakar


SOPO - Api menghanguskan satu unit rumah di Jalan Serumput Bawah, Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar Utara, Selasa (7/3/17) sekira Pukul 01.00 WIB dini hari. Pemilik rumah Togu Marpaung (60), istrinya Elprida Butarbutar (58) dan putrinya Seba Asima Rohana Marpaung (30) tewas terbakar di dalam rumah. Saat kejadian, para korban sedang tidur di lantai dua.

Merintih di antara jasad ortu yang terbakar.
Seba Asima sudah menikah dan juga tinggal di rumah itu dan juga sudah punya anak. Saat kejadian, suaminya bermarga Sitohang itu sedang pergi ke Parlilitan, Humbahas, dan membawa putra mereka bernama Daniel (4 tahun). Sitohang dan istrinya berencana berangkat ke Kalimantan untuk bekerja, sehingga ia menyempatkan diri pulang kampung untuk pamit pada orangtuanya.

Sementara istrinya tidak ikut dan tinggal di Siantar. Pada saat itulah kebakaran terjadi. Alangkah hancur hati Sitohang. Ia bergegas pulang dari Parlilitan menuju Siantar begitu mendengar kabar. Tapi setiba di Siantar, istrinya sudah tewas terbakar, termasuk kedua mertuanya.

Setiba di Siantar, Sitohang histeris, tak kuasa menahan kengerian, mencoba memeluk jasad istrinya yang sudah setengah gosong. Peristiwa ini telah menghebohkan warga Siantar sejak Selasa pagi.

Hal yang sama terjadi ketika Babang Marpaung, anak korban yang datang dari Medan, sangat histeris menyaksikan kejadian itu. “Tidak bisa kujaga bapak. Tolonglah dulu Tuhan. Masa satupun tidak bisa selamat. Kenapa harus begini kejadiannya,” rintihya.

Berdasarkan informasi, api diduga berasal dari hubungan pendek listrik membakar rumah gedung dekat penggir sungai itu. Tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemko Pematangsiantar dibantu 2 unit mobil pemadam lebakaran PT STTC.Saat kepolisian melakukan evakuasi, jenazah korban terlihat menghitam dan tampak tulang-tulangnya. Seluruh sisa tubuh koban sudah dibawa ke RSUD Djasamen Saragih untuk dilakukan otopsi.

Suasana di Instalasi Jenazah dan Kedokteran Forensik (kamar mayat,red) RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar seketika dipenuhi isak tangis ketika keluarga ketiga korban tiba. Babang Marpaung, anak dari pasangan suami istri (pasutri) Togu Pangihutan Marpaung (64) dan Farida Butar-Butar (63), terus menangis sejadi-jadinya.

Menurut sejumlah saksi mata, dua korban lainnya, yaitu istri   dari Togu Marpaung, Frida boru Butar-butar, guru di SD 122374 dan putrinya terbakar didalam kamar.

Berdasarkan informasi, korban punya 4 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Mereka tersebar di beberapa tempat perantauan seperti Medan, Jakarta dan Kalimantan. Sementara anak perempuan bernama Ceba Asima Rohana Marpaung yang ikut terbakar, akan berangkat ke Kalimantan bersama suaminya bermarga Sitohang.

"Ceba dengan suaminya berencana berangkat ke Kalimantan menjumpai adiknya. Di sana mereka mau bekerja. Sebelum berangkat ke Kalimantan, Pak Daniel dengan anaknya ke Parlilitan mau pamit sama orangtuannya. Tapi yang ada malah terjadi kebakaran,” kata salah satu anggota keluarga. (berbagai sumber/int)

Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar