SOPO, HUMBAHAS - Kecelakaan mengerikan terjadi. Sebuah mobil jenis Avanza BK1568 KM yang dikemudikan Lamsir Banjarnahor (32) jatuh masuk dan kolam pada Senin (2/1/2017) pukul 16.30 WIB di Jalan Medan-Sidikalang, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi.
9 korban tewas dimakamkan berjejer di rumah duka. (Foto/INT) |
Sementara koran selamat, Elprida Tamba (ibu pengemudi), Herlina Banjarnahor serta Dosma Banjarnahor. (bl)
Kedatangan jenazah 9 korban tewas dalam kecelakaan maut diwarnai isak tangis. Darwin Banjarnahor tidak menyangka, kematian anak dan saudaranya terjadi sangat tragis.
Iring-iringan mobil jenazah korban kecelakaan maut yang terjadi di jalan Medan-Sidikalang, Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Senin (2/1/17) itu, disambut isak tangis histeris keluarga dan tetangga.
Tangis histeris keluarga dan kerabat pelayat pecah saat para perlahan 9 jasad korban dikeluarkan dari mobil ambulans menuju rumah duka yang tiba sekitar pukul 05.00 WIB.
Bahkan ratusan kerabat yang turut mendampingi keluarga tak dapat menahan tangisan saat empat ambulance pengantar jenazah tiba di Dusun Batumardinding, Desa Marbun Tonga Dolok kecamatan Baktiraja.
Sejumlah kerabat korban termasuk Darwin Banjarnahor dalam isak tangisnya menyebutkan kalau dirinya belum percaya atas musibah yang terjadi.
Dia nyaris pingsan saat 9 jasad anggota keluarganya itu perlahan dikeluarkan dari mobil ambulans RSU Dairi. Namun dia segera dipapah kerabatnya sembari menagis histeris.
Sesekali Darwin sempat melontarkan kata-kata ‘Ai Nabohado on Ompung. Tuhan, posimaon’ “apa ini ompung, Tuhan Ngeri kali ini,” jeritnya dalam isak tangisan.
Tangisnya juga tidak mereda meski sejumlah kerabatnya mencoba menghibur, apalagi ketika bunyi ambulans mulai dibunyikan, tangisnya semakin menjadi dan ia pun sempat roboh, kemudian digotong.
Begitu juga saat jenazah tiba dirumah duka, para keluarga dan warga yang hadir juga terlihat ikut menjerit jerit dan menagis histeris.
Dia juga seperti tidak rela melepas kepergian para korban tersebut sehingga jenazah itu secara bergantian ia rangkul dan peluk. Isak tangisnya juga membuat pelayat tak kuasa menahan air mata.
“Aha dosakku Tuhan. Apa dosaku Tuhan sehingga begini nasib kami?” ujarnya setiap merangkul deretan jenazah tersebut.
Sejumlah kerabat lainnya juga ikut pingsan meratapi cobaan yang diterjadi, tanpa daya, mereka dan pria itu hanya bisa menangis melihat deretan jenazah anggota keluarganya yang tewas dalam peristiwa laka kemarin.
“Borhat ma hamu hape, tinggal ma hami, lungun nai on. Ikkon sahali lao ma hamu! Sekali berangkatnya rupanya kalian meninggalkan kami, sedih kali ini” ujar anggota keluarga lainnya dalam tangisannya hingga akhirnya diminta pihak keluarga untuk istirahat.
Sesuai informasi, sebelum kejadian maut itu rencananya rombongan keluarga Darwin Banjarnahor ini datang dari medan mau ke Doloksanggul sekalian pulang kampung ke Desa Marbun Tonga Dolok, Bakkara dalam suasana liburan Tahun Baru.
Dan rencananya kesembilan jasad korban itu akan disemayamkan satu liang di pemakaman keluarga mereka. (SI/int)
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar