Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Rabu, 19 Desember 2018

3 Kasus Pembunuhan Orang Batak Paling Heboh Tahun 2018


SOPO - Selama 2018, terjadi beberapa kasus pembunuhan yang dialami orang Batak di perantauan. Sebagian kasus tersebut menghebohkan jagad maya dan viral di  berbagai jejaring sosial. Berikut adalah 3 kasus paling heboh:

1. Veriona Gultom Dibunuh Pacar

Veriona Gultom (21), wanita asal Samosir yang bekerja di Perusahaan Garmen Kabupaten Bogor ini ditemukan tewas di kamar kosnya di Kampung Talajung, RT 2/ 1 Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Veriona Gultom.
Veriona ditemukan tewas dalam keadaan terlentang di sebelah bonekanya dengan dibalut selimut bermotif hello kitty pada Minggu (25/2/18). Mantan pacar Veronia, IM (31) alias Enzo Marbun yang menjadi pelaku tewasnya Veriona di kamar kosnya.

Enzo berhasil diamankan polisi di daerah Pandeglang, Banten dengan dibantu pihak keluarga selang beberapa hari tewasnya Veriona. Dari hasil pemeriksaan, Enzo mengaku cemburu kepada Veriona karena telah memiliki kekasih baru.

Jasad Veriona Gultom dibawa pulang dan dimakamkan di kampung halaman di Desa Sitamiang, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, pasa Selasa (27/2/18).

Dari hasil rekonstruksi, terungkap bahwa gadis tersebut terlebih dahulu disetubuhi, lalu dicekik kembali sampai tewas. Sayang sekali, media-media di Bopgor tidak mengikuti perjalanan proses hukum kasus ini, sehingga publik tidak tahu seperti apa vonis yang dijatuhkan kepada Enzo Marbun.

2. Santi Simbolon Dibunuh Pria Nepal

Santi Restauli Simbolon, seorang WNI berusia 25 tahun ditemukan tewas dalam sebuah lemari di Paya Terubong, Malaysia, pada Selasa (13/3/18) malam waktu setempat.

Santi Simbolon.
Dikutip dari The Star Online, Kepala Kepolisian Daerah Timur Laut, Anuar Omar, mengatakan, pihaknya telah menahan dua tersangka yang diyakini sebagai teman dekat korban.

Anuar mengatakan bahwa Santi ditemukan teman serumahnya pada pukul 10 malam waktu setempat, setelah mereka mencium bau busuk dari ruangan tersebut.

"Mereka kemudian membobol pintu dan menemukan sebuah lemari pakaian. Setelah memecahkan gembok, mereka menemukan tubuh Santi di dalamnya," kata Anuar seperti dilansir dari Msn News.

Santi meninggal karena dibunuh oleh kekasihnya Sandip Gurung, pria asal Nepal berusia 27 tahun, setelah keduanya terlibat pertengkaran.  Anuar mengatakan polisi saat ini sedang mencari Sandip yang hingga kini masih buron.

Pejabat konsuler dari Konsulat Jenderal RI (KJRI), telah menyerahkan jasad Santi Restauli Simbolon, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang jadi korban pembunuhan di Penang, Malaysia, kepada pihak wakil keluarga yang menjemputnya di Bandara Kuala Namu, Medan, Kamis (15/3/18).

Proses hukum atas kasus pembunuhan ini telah diajukan ke pangadilan. Kawal Kasus Pada bagian lain, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, menyatakan Kedutaan Besar RI melalui KJRI Penang, akan terus mengawal proses hukum kematian TKI asal Medan tersebut.

Namun hingga kini, tak ada kabar apakah pelakukan pembunuhan berhasil ditangkap ataukah kasus akan berlalu tanpa ada penyelesaian hukum?

3. Sekeluarga Dibunuh di Bekasi

Satu keluarga dibunuh di bilangan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (13/11/18) pagi. Hasil otopsi para korban di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati dinilai mengungkap secara pasti bagaimana proses kematian para korban.

Pelaku pembunuhan sekeluarga di Bekasi.
"Ada 4 orang bergeletakan di kamar. Saat ini sedang olah TKP," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (13/11/2018).

Sebelumnya, seorang saksi yaitu tetangga korban, mencoba memanggil para korban untuk membangunkan mereka pada 06.30 WIB. Curiga sebab tak ada jawaban, saksi kemudian membuka jendela dan menemukan para korban sudah tidak bernyawa.

Setelah laporan dari saksi tersebut, pihak kepolisian telah membentuk tim dari Polda Metro Jaya, Polres Bekasi Kota dan Polsek Pondok Gede guna menyelidiki kronologi peristiwa secara lengkap dan motif dari pelaku.

Polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi dengan tersangka Haris Simamora.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat menyatakan Haris dulunya merupakan 'Bapak Kost' di rumah kost yang terletak di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Gede, Bekasi.

Kemudian, pengelolaan rumah kos tersebut digantikan oleh Diperum Nainggolan dan Maya Ambarita yang merupakan kakak ipar pelaku.

"Pelaku ini awalnya pengelola kos dan setelah digantikan (oleh korban), dia masih sering main ke sana," kata Wahyu di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11).

Meski telah digantikan, Haris masih sering main dan menginap di sana. Saat itu pula ia sering dihina oleh Diperum dan Maya.

"Dia sering dihina oleh keduanya (Diperum dan Maya). Seperti dibilang 'tidak berguna'," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menyatakan perlakuan kasar juga sering dialami olehnya saat menginap di tempat yang dulu jadi tempat ia bekerja.

"Kadang kalau tidur di sana, pas pagi hari dibangunkan pakai kaki," kata Argo. (berbagai sumber/int)


Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar