Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Rabu, 14 November 2018

Ini Fakta-fakta Menarik Pembunuhan Daperum Nainggolan Sekeluarga


SOPO - Polisi masih terus melakukan pengusutan kasus pembunuhan satu keluarga, Daperum Nainggolan, istri dan kedua anaknya. Polisi menguak dugaan motif dendam. Hingga kini sudah 12 orang diperiksa terkait kasus tersebut.

Rumah korban pembunuhan sekeluarga di Bekasi.
Hingga saat ini, ada sejumlah fakta menarik terkait pembunuhan sadis itu, yaitu:

- Ketahuan karena Warga Penasaran

Penemuan korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya yang bernama Feby Lofa. Feby curiga melihat gerbang rumah korban terbuka dan televisi menyala, padahal jam menunjukkan pukul 03.30 WIB subuh.

Feby mencoba memanggil korban, namun tidak ada jawaban. Dan ia membiarkan kondisi. Lalu, setelah hari terang, sekitar pukul 06.30 WIB, Feby Lofa kembali mengetuk pintu rumah korban. Namun kembali tidak ada jawaban.

Feby lalu memberanikan diri membuka jendela rumah. Alangkah terkejut ia, disaksikannya korban bersimbah darah dan langsung melaporkan kejadian itu kepada ketua RT.

- Luka Berbeda-beda

Kapolres Metro Bekasi Kombes Indarto mengatakan, terdapat luka dari senjata tajam dan benda tumpul. "Ada luka benda tumpul, dengan luka senjata tajam," kata Indarto di lokasi kejadian, Selasa (13/11/18).

Luka yang dialami keempat korban berbeda-beda. Suami-istri luka tusuk di leher. Sementara kedua anak mereka, diduga disekap hingga kehabisan oksigen. Suami dan isteri ditemukan di ruang televisi, sedangkan kedua anaknya ditemukan di ruang tidur.

- Sebelum Kejadian, Daperum Marah-marah

Seorang tetangga, mengatakan sempat mendengar percakapan Daperum Nainggolan (38) dengan seseorang melalui telepon genggam, Senin (12/11/18) sekitar pukul 16.30 WIB. Daperum menelepon dengan suara dan nada keras.

"Saya enggak sengaja dengar bapak itu nelepon gitu, nada keras marah-marah gitu," ungkapnya kepada Warta Kota di lokasi, Selasa (13/11/18).

Lita juga sempat bertanya kepada Maya Boru Ambarita (37). "Saya tanya istri korban, Maya Boru Ambarita (37). Saya tanya ke istrinya, kenapa bapak marah-marah bu? Dia jawab, 'udah kamu enggak usah ikutan', sama istrinya ngomong gitu, habis itu dia langsung masuk ke dalam," beber Lita.

- Dikira perampokan biasa

Kerabat korban, Intan Sitanggang, mengaku kaget saat mendengar kabar tersebut. Intan mendengar kabar tersebut dari kakaknya di Medan, Sumatera Utara, dan langsung bergegas mengunjungi rumah korban di Bekasi.

Saat sampai di lokasi, Intan melihat banyak warga yang ramai berkumpul. Intan mengaku tidak mengerti jika keluarganya tewas, ia mengira hanya perampokan biasa. Intn lemas, tidak kuat menerima peristiwa itu.

- Motif dendam

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan saat ini dugaan motif pelaku pembunuhan karena ada dendam terhadap korban. Dugaan ini menurut pihaknya, melihat dari kasus-kasus yang ditangani kepolisian sebelumnya.

"Dari pengalaman dan dari hasil yang ditangani kepolisian (sebelumnya). Kalau sadis dan yang dibunuh bukan satu orang, itu ada latar belakang dendam. Ini dari hasil pengalaman yang sudah dikerjakan kepolisian," ujar Dedi Prasetyo, Selasa (13/11/18).

Namun, Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa hal tersebut masih menjadi dugaan sementara, karena proses penyelidikan masih dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota.

- Polisi bentuk tim gabungan khusus

Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan khusus untuk menyelidiki kasus tewasnya satu keluarga di Bekasi tersebut. "Polda membentuk tim beserta Polres Bekasi Kota dan Polsek. Tim itu akan melakukan penyelidikan, kami mencari saksi-saksi dan motifnya apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Bekasi, Jawa Barat.

Selain itu, tim gabungan juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara (olah TKP) seperti mencari sidik jari, mengerahkan anjing pelacak, dan lain-lain.

Anjing pelacak tersebut dikerahkan pihak kepolisian, untuk mengendus jejak pelaku atau mencari hal lain terkait tewasnya satu keluarga tersebut. "Kami cari barang bukti. Kemudian kami evaluasi, hasil evaluasi kami selidiki," ujar Argo.

- Surat di Akun Facebook Maya Sofa Ambarita

Akun Facebook bernama Maya Sofya Ambarita sempat mengunggah foto sehari sebelum ia dan keluarga dibunuh. Foto itu adalah foto surat dari anak pertamanya, Sarah Boru Nainggolan.

Surat tulisan tangan bertinta biru itu berisi tentang curhatan sang anak terhadap ayah dan ibunya. Di surat itu, Sarah berjanji akan menjadi anak yang baik. Sarah juga meminta maaf kepada orangtuanya karena telah membuat orangtuanya marah. (berbagai sumber/int)


Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar