Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Kamis, 06 September 2018

Nungnga Asing Hape Dalanmu Ate, Borukku...


SOPO - Kabar duka datang lagi dari Danau Toba. Tiga siswi SMP ditemukan meninggal karena tenggelam di Perairan Pintu Batu, Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Rabu (5/9/18) sekira Pukul 15.30 WIB.

Jasad ketiga korban ketika dievakuasi warga.
Ketiga korban adalah Esra Lumbanbatu dan Devi Marbun, warga Rianiate. Satu Sri Tetty Simbolon adalah warga Huta Namora, Kecamatan Panguruan, Samosir.

Rumah duka di Huta Namora ramai dikunjungi pelayat mulai malam hingga, Kamis (6/9). Pelayat datang dari kampung dan sanak keluarga, termasuk guru dan rekan-rekannya.

Orangtuanya terus meratapi jasad putri kedua ini yang disemayamkan di ruang tengah rumah panggung dibalut ulos.

Boru Malau, ibu Sri, dalam tangisnya bercerita. Sebelum berangkat sekolah seperti biasanya, Sri masih mengerjakan tugas rumah yakni mengangkat air dari sumber air ke rumahnya.

Menggunakan kereta dorong, dua jerigen air ia tinggalkan di rumah lalu berangkat ke sekolah. Pagi itu tidak ada firasat buruk.

Namun setelah siang, Boru Malau merasakan firasat aneh. Dia merasa gelisah, dan merasa khawatir jika putrinya dan teman-temannya pergi ke Perairan Pintu Batu, sebab airnya dalam dan wilyahnya terkenal angker.

Memang, malam hari sebelum kejadian, Boru Malau sempat mengingatkan putrinya agar berhati-hati.

Nabodari nga hupaboa, unang mekkel-ekkel molo tu si nikku, ala seram do i si.  Olo oma, inna. Alai lupa ahu pasingothon unang marlangei, hape marlange ma huroa. (Tadi malam aku memberitahu dia, agar di sana berhati-hati. Tapi,  aku terlupa mengingatkan agar dia tidak berenang. Rupanya mereka berenang),” sebutnya.

Pada malamnya, Sri masih membantu ibunya memisahkan kemiri dari cangkangnya. “Nungnga asing be hape dalan mu ate borukku. (Sudah beda jalanmu saat ini dengan kami ya Nak),” ratap Boru Malau.

Sementara ayah Sri Tetty, Gumbok Simbolon, bercerita satu hari sebelum kejadian, Sri Tetty bertanya soal tanah humus yang dimaksud di pelajaran sekolahnya. Sri bahkan mengambil tanah humus itu dan memasukkannya ke dalam plastik untuk dibawa ke sekolah sebagai bahan pelajaran guna mengetahui PH tanah.

Isukkun dope ahu nattoari, na dia do humus bapa, inna. Hupatudu,  ipamasuk ma tu bagas palastik. (Semalam dia masih bertanya soal humus. Dan saya tunjukkan, lalu dia bawa pulang,” kata Gumbok. (bbs/int)


Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar