SOPO - Ahmad Nasution (40) histeris mendapati anaknya bernama Sangkot Nasution (21) tewas tergantung di pohon barombang belakang rumahnya, Kamis (27/9) malam.
Korban disemayamkan di rumah duka. |
Peristiwa tersebut kontan menarik perhatian warga sekitar dan menyebabkan terjadinya kerumunan warga.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang SIK melalui Kabag Ops Kompol Janner Panjaitan SH MH membenarkan peristiwa tersebut.
“Benar. Kejadiannya Kamis malam. korban pertama kali ditemukan Ayahnya, Ahmad Nasution,” kata Kompol Janner Panjaitan melalui telepon selulernya, Jumat (28/9/18).
Belum diketahui apa penyebab korban nekad gantung diri. Hanya saja, sekitar pukul 22.30 WIB, ayahnya menegur korban untuk mematikan musik yang diputar korban dari handphone mengingat hari sudah larut malam. Oleh Ahmad kemudian masuk ke kemar untuk tidur.
“Begitu ayahnya sudah masuk kamar, tidak berapa lama ibunya ngecek tempat tidur korban. Tapi korban tidak ada. Lalu memberitahukan hal itu pada suaminya,” ujarnya.
Mendengar itu, Ahmad beranjak dari tempat tidur dan mencari korban. Dia kemudian pergi ke belakang rumah. Di sana Ahmad histeris melihat anaknya sudah tergantung di pohon barombang dengan seutas tali nilon tepatnya di belakang rumah mereka.
"Ahmad sempat histeris. Lalu memotong tali dan menurunkan korban dari pohon. Sayangnya korban sudah tidak bernyawa lagi. Lalu, orang tua korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Panai Hilir," ujarnya.
Personel Polsek Panai Hilir yang dipimpin Kapolsek AKP Abdul Rahman bersama dengan Tim Medis Puskesmas setempat, mendatangi rumah korban (TKP), dan melakukan pengecekan pada tubuh korban. Ditemukan luka bekas jeratan tali di leher, dan kelamin mengeluarkan sperma.
"Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga tidak setuju dilakukan otopsi. Ayah korban mengakui kalau anaknya itu meninggal dunia murni karena gantung diri akibat depresi. Dengan begitu, kasus tersebut ditutup demi hukum," katanya. (bbs/int)
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar