Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Kamis, 23 Agustus 2018

Telah Wafat Guru Spritual Batak Prof Sorimangaraja Sitanggang


SOPO - Prof M. Sorimangaraja Sitanggang dikabarkan telah meninggal dunia pada Kamis (23/8/18) di Medan. Belum ada informasi resmi, tapi kabar meninggalnya penggagas Yayasan Pusuk Buhit ini telah beredar di jejaring facebook milik keluarga.

Screenshot akun fb Fendra Sitanggang.
Salah seorang akun bernama Fendra Sitanggang memposting kabar tersebut lengkap dengan foto jasad sang profesor.

Tulus ma roham maninggalhon hami ate uda
Selamat jalan ma diho bapa uda 
Sai makkorasi ma sahalam

(Tega kau meninggalkan kami uda
Selamat jalan bapa uda
Semoga rohmu memberi berkat)

Demikian postingan Fendra Sitanggang di akun facebook-nya, Kamis (23 Agustus 2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

Akun Rismon Sirait menuliskan postingan yang lebih pasti. Berikut postingannya:

Berita Duka Cita.
Nunga Marujung Ngolu ima Tulang nami,salah satu Tokoh Spiritual Batak yang sudah sampai ke MancaNegara bahkan sampai menjadi Ketua Paranormal Se-Dunia.

Prof. Sorimangaraja Sitanggang /na hinabaluhon Nantulang Sedihma Silalahi

Marujung ngolu na diari : Kamis, 23 Agustus 2018.
Pukul : 13.00.Wib
Meninggal dunia di R.S PUSAT H.ADAM MALIK MEDAN.

JENAZAH AKAN DIBAWA KE PARAPAT Jalan Pendidikan ujung komplek SMU Parapat.

Saya harap kita semua memaafkan bila ada kesalahan dan kehilafan beliau selama ini,agar keluarga yang ditinggal iklas memberangkatkan jenazah hingga penguburan. Maaafkan Tulang bila ada kesalahanku bila ada Tutur kata saya selama ini walau kita sudah jarang berjumpa,saya tetap hormati Tulang sebagai pendahulu saya dalam berspiritual.

Horas

Screenshot akun Rismon Sirait.
Prof M. Sorimangaraja Sitanggang lahir di Hutamala, sebuah desa yang indah dan damai di tepi Danau Toba, Sumatera Utara pada tanggal 5 Maret 1967. Anak ke 4 dari 7 bersaudara dari pasangan Ali Bernus Sitanggang dan Kermina br Malau ini memiliki ciri fisik istimewa, yaitu lahir tanpa ari-ari, lubang telinga kanan 2 buah, rambut gimbal yang sekarang sudah mencapai panjang 2,8 meter.

Keunikan itu telah diakui dan tercatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pria rambut terpanjang. Diusia dewasanya Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang hanya memiliki gigi 29 buah dari jumlah normal 32 buah dan tidak memiliki indera penciuman.

Karena fisiknya inilah maka banyak orang memberi sebuatan “Manusia Ajaib” atau manusia langka. Keistimewaan yang dimilikinya memberi petunjuk bahwa beliau dilahirkan untuk menjadi seorang paranormal seperti kakeknya yang pada zamannya menjadi seorang pengobat terkenal.

Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang merantau ke Jakarta tahun 1990. Kuliahnya di Universitas Dharma Agung, Medan terpaksa terhenti karena masalah biaya. Selama satu tahun dia melakukan kegiatan bermusik dan dapat mengumpulkan uang untuk biaya kuliahnya dan ia pulang kembali ketanah kelahirannya.

Peristiwa kembalinya ke tanah kelahiran menjadi pertanda atau panggilan yang menjadi awal dari proses inisiasi pembentukan jati dirinya. Proses pembentukan ini terjadi pada bulan Januari 1991 di Medan diawali dengan tanda peristiwa gaib yang melingkupi dirinya.

Dalam kondisi sadar dia melihat langit terbelah dua dan dari langit itu datang cahaya, berbentuk sembilan warna masuk kedalam tubuhnya. Kemudian cahaya itu keluar kembali namun telah berubah wujud menjadi orang tua yang memilik jenggot dan rambut berwarna putih panjang sampai terseret ke tanah sekitar 7 meter, bukan laki-laki dan bukan perempuan. Itulah leluhur pertama orang batak yang mengutusnya supaya menjadi seorang syaman dan pengobat.

Prof. M. Sorimangaraja Sitanggang menyebut roh itu Oppung. Opung mempunyai hubungan dengan 51 leluhur yang lain. Roh-roh itu berbicara melalui dia. Tidak hanya  tentang jenis tumbuh-tumbuhan obat dan cara menggunakannya, juga diajarkan pelaksanaan ritual-ritual, upacara-upacara dan cara pengobatan rohani. Bahkan, salah satu leluhurnya mengajari “MOSSAK”, yaitu seni beladiri orang batak pada zaman dahulu.

Tahun 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh memberikan penghargaan kepada Prof Sorimangaraja Sitanggang pada anugrah kebudayaan di Gedung Perfilman Usman Ismail Kuningan, Jakarta, (3/10/2014).

Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Prof Sorimangaraja Sitanggang menggali dan melestarikan budaya warisan nusantara lewat Yayasan Pusuk Buhit Sakti yang bergerak dalam lembaga budaya Batak, mossak Batak (seni bela diri batak), pengobatan tradisionil Batak, Pendidikan dan peradaban suku Batak.

Keberhasilannya mendapatkan penghargaan tersebut karena berhasil menggali dan melestarikan aksara Batak menjadi kurikulum muatan lokal tingkat SD, mengali dan melestarikan Mossak Batak menjadi bermasyarakat, menulis naskah dan sutradara opera Batak yaitu asal mula tongkat tunggal pananaluan, terjadinya danau Toba, opera Batak lahirnya raja Sisingamangaraja, sinetron Batak asal mula dalihan natolu, menggali dan melestarikan tortor cawan dan tortor Batak,Gondang dan memproduksi hingga budaya tersebut menyatu dengan masyarakat.

"Budaya Batak disenangi oleh mancanegara, terbukti dengan banyaknya turis datang ke daerah Batak untuk wisata. Nah, bila tidak dirawat, maka berlahan, budaya itu akan ditinggalkan. Sebagai putra Batak, saya ingin sekali mempertahankan budaya -budaya itu agar tetap dikenal mancanegara. Dengan anugrah ini, saya lebih termotivasi untuk memperkenalkan budaya batak," katanya. (berbagai sumber/int)


Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar