SOPO - Bingung mencari biaya pernikahan, Ponidi (40) warga Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (23/1/19).
 |
| Korban dievakuasi warga. |
Kepala Desa Sei Alim Hasak M Arifin mengatakan, korban sempat pergi satu hari sebelum kejadian.
"Korban sejak kemarin sore (22/1) sudah pergi dari rumah. Malam juga tak di rumah. Kemudian dicari oleh keluarga. Terus sampai pagi tadi, orangtuanya sempat meminta tolong kepada pamannya bernama Ngatiok supaya mencari korban karena tak pulang-pulang,” kata M Arifin.
Ngatiok kemudian menemukan korban gantung diri di ladang miliknya. Sontak paman korban histeris dan kebingungan. Lalu mencari pertolongan kepada warga sekitar.
"Setahu kami masalah korban dengan keluarga dan para tetangga tidak ada. Informasinya korban mau menikah dengan salah seorang wanita asal Tanjung Balai. Dan rencananya bulan Maret akan menikah," ujar Kades.
Memang, sambung Kades, belakangan korban sering curhat soal sulitnya keuangannya untuk biaya pernikahan.
“Setahu kami korban agak kesulitan tentang biaya. Sementara pihak calon istrinya sudah mendesak rencana pernikahan mereka. Mungkin hal itulah yang menjadi masalah pribadinya," ungkap Kades.
Kapolsek Air Batu AKP Mahyuddin Siregar membenarkan peristiwa gantung diri tersebut. Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian, tidak ada indikasi atau tanda-tanda kekerasan terhadap korban.
"Dari hasil olah TKP kami beserta saksi medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam diri korban. Kami menduga hal ini murni bunuh diri. Karena sudah jelas korban juga mengeluarkan sperma dan itu adalah tanda dari bunuh diri dengan cara gantung leher," jelas AKP Mahyuddin. (bbs/int)
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar