Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Kamis, 21 Juni 2018

Sai Manetek Ilu, Holan Bakke Pe Taho Juppang


SOPO - Rusmaida Sinaga (52), warga Simpang Haranggaol, Kabupaten Simalungun, tak puas mendapatkan informasi dari Posko di Tigaras sejak Selasa hingga Rabu.

Proses evakuasi salah satu korban.
Dari Pelabuhan Ajibata Rusmaida mendatangi Posko di Pelabuhan Simanindo untuk mencari tahu keberadaan suaminya Ader Nainggolan (54) dan adik iparnya Longser Nainggolan dan namborunya Resmi Boru Sinaga (60), yang diduga ikut menumpang Kapal Sinar Bangun yang tenggelam di Perairan Danau Toba, rute Simanindo-Tigaras, Senin (18/6/18) lalu.

Rusmaida menceritakan, suaminya bersama beberapa keluarga mengikuti pesta adat di Salaon, Kecamatan Ronggurni Huta, Senin (18/6). Sebelum pulang dari acara pesta, Ader Nainggolan, suaminya, sempat meneleponnya untuk segera pulang dari ladang dengan alasan akan datang tamu.

"Dia telepon menyuruh saya pulang dari ladang sebab mau ada tamu yang datang. Akupun langsung pulang, tapi sampai jelang malan dia belum tiba di rumah dan saya dapat kabar ada kapal tenggelam di Simanindo, ternyata suami dan dua orang keluarga kami ada di dalam," ujar ibu empat orang anak ini.

Sambil menangis, Rusmaida mengisahkan, sejak kepergian suaminya ke Samosir sampai peristiwa naas itu terjadi, tidak ada tanda tanda atau firasat yang dia rasakan.  Bahkan sampai tiga malam berlalu,  tidak pernah dia memimpikan suami dan kedua keluarganya.

"Holit do halaki dabah,  apala sian nipi pe dang olo manjumpangi au (pelit mereka,  dari mimpi sajapun tak mau menemui aku)," keluh Rusmaida dengan suara parau setengah menahan tangis.

Sejak suaminya dipastikan menjadi salah satu korban kapal KM Sinar Bangun, dia mengaku belum bisa tidur. Mereka sudah mengecek ke keluarga di lokasi pesta yang didatangi oleh suaminya sebelumnya, yang memastikan bahwa suaminya sudah pulang melalui Pelabuhan Simanindo.

Dia bersama ratusan keluarga korban lainnya hanya bisa meratapi nasib dan berdoa agar keberadaan suami dan korban lainnya dapat ditemukan.

"Modom pe au dang boi tok mataku. Holan itu do manetek sian simanolong. Apala holan bakke pe taho asalma boi jumpang (tidur pun aku tak bisa. Hanya air mata di mataku. Hanya jenazah pun, asalkan jumpa," ungkap Rusmaida pasrah dan sedih sembari memandang jauh ke Danau Toba.

Dari keterangan Rusmaida,  suaminya Ader Nainggolan semasa hidupnya merupakan sosok yang ramah,  periang dan bapak yang baik bagi ke empat anaknya.

Dia beserta putra ketiganya turun ke Simanindo untuk mengetahui kabar terbaru terkait korban hilang,  namun sayangnya mereka kembali hanya mendapat informasi nihil dari tim posko di Simanindo. Tak ada kabar terbaru,  Rusmaida bersama keluarganyapun kembali bertolak ke Pelabuhan Tiga Ras untuk mencari kabar terbaru di posko utama.

Hingga hari ke empat pencarian korban KM Sinar Bangun,  ratusan orang tetap memadati pelabuhan Simanindo untuk mendapatkan informasi terbaru. (Sumber: newtapanuli.com)




Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar