SOPO - Acara pemakaman Mahasiswi ITB, Sartika Tio Silalahi, berlangsung dengan suasana memilukan. Warga selalu menangis histeris di rumah duka di Desa Hutabarat Sisonggulon, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).
Sartika Tio Silalahi semasa hidup. |
Menurut Boru Panggabean, sejak Sartika masuk ke ITB, dia selalu fokus dalam hal mata pelajaran. Dia sangat ambisius di segala mata pelajaran kuliah, sehingga sering tak peduli dengan kesehatanya.
"Setiap hari dan setiap saat saya selalu memberikan perhatian kepada boruku ini, jangan pernah terlambat makan iya boruku dan jangan terlalu fokus Sama mata kuliahmu. Jaga kesehatanmu, ya boru," kata ibunya sambil menasngis di samping jenazah putrinya.
Amatan di lokasi, Kamis (13/7) sekira pukul 13.00 WIB suasana haru pemakaman di rumah orangtua Sartika Tio Silalahi, berbagai orang dari kalangan berdatangan melayat.
Sejumlah keluarga dan sahabat mengatakan, semasa dalam hidupnya, Sartika memang anak yang selalu patuh dan taat kepada orangtua dan merupakan anak yang pintar. Dia selalu membanggakan orangtua dan selalu membawa nama baik kampungnya.
Sejak kecil hingga SD, SMP dan masuk ke SMA Negeri 1 Tarutung, dia selalu mendapat prestasi yang sangat baik dan masuk ke perguruan tinggi dengan prestasi luar biasa.
Semasa SMA, Sartika memang sudah menderita sakit maag tapi tidak pernah mengeluh kepada siapapun.
Seperti diberitakan, Sartika Tio Silalahi ditemukan tak bernyawa di dalam kamar kos di Jalan Plesiran, RT 01 RW 05, Taman Sari, Kota Bandung.
Jenazah Sartika tiba di rumah duka pada Rabu (12/7) sekira pukul 6.00 WIB pagi dan disambut isak tangis ratusan warga. Orangtua Sartika G Silalahi dan istrinya boru Panggabean menangis pilu membuat suasana sangat sedih. (berbagai sumber/int)
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar