SOPO - Suatu hari seorang gadis diterima bekerja di sebuah perusahaan. Nama gadis itu: Taruli. Dia tergolong cantik, kulitnya putih bersih, dan tubuhnya tinggi semampai.
Ilustrasi. |
Tapi ada seorang pria di kantor itu yang selalu cuek kepadanya. Namanya Ultop Partahi. Kalau kebetulan bertemu atau berpapasan, pria itu diam saja. Bahkan setelah hitungan bulan bekerja di kantor itu, tak pernah sekalipun Ultop menyapanya.
Sikap dingin Ultop justru membuat Taruli penasaran. Ingin rasanya ia berbincang-bincang dengan pria tampan itu. Dan tiba-tiba, ia merasa ada sesuatu berdebar di hatinya. Ia berpikir, mungkin ia telah jatuh cinta kepada Ultop.
Suatu pagi, seperti petir di siang hari, Ultop tiba-tiba menyapanya. "Selamat pagi, Taruli cantik. Apa kabarmu pagi ini?" tanya Ultop.
Seperti tersengat listrik, Taruli kikuk dan jantungnya berdebar. Tapi dia berusaha tenang dan menjawab dengan singkat, "Pagi, Abang. Adek baik-baik aja," katanya.
Hanya begitu. Ultop langsung berlalu sebagaimana biasa, pergi ke ruangannya. Sementara Taruli, pagi itu merasa berbunga-bunga. Hatinya bahagia. Ia menjadi kurang konsentrasi bekerja.
Lalu siang harinya, tiba-tiba Taruli mendapat pesan lewat WA. Ia lihat pesan itu. Hatinya gembira. "Udah makan siang kau, Dek?" demikian pesan Ultop.
Secepat kilat Taruli membalasnya, "Belum, Bang," katanya. Ia sangat berharap diajak oleh Ultop makan siang bersama. Ia berpikir, alangkah bahagia bisa makan berdua dengan pria yang membuat hatinya bergetar-getar.
Tapi pesan dari Ultop berhenti sampai di situ. Ia lihat pesannya sudah dibaca, tapi tak ada tanggapan dari Ultop. Ditunggunya beberapa lama. Tapi tak kunjung ada respon. Hatinya makin penasaran, kenapa Ultop bertanya seperti itu.
Karena tidak tahan, Taruli akhirnya memberanikan diri bertanya, "Aku belum makan, emang kenapa, Bang?"
Ia lihat pesan itu langsung terbaca. Dan segera muncul tulisan 'ultop sedang menulis pesan...". Hatinya berdebar menanti jawaban Ultop. Dan ia sangat berharap diajak makan bersama.
Dan, masuklah pesan Ultop. "Ga apa-apa. Nanya aja. Kalo belum makan, makanlah dulu kau, bodat!"
Taruli hampir pingsan. @#$#/#$@$
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar