Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Senin, 21 November 2016

Batu Hobon Terbelah, Warga Batak Bersatu


SOPO - Batu besar itu dinamakan Hobon, terletak di Dusun Arsam, Desa Sari Marrihit, Kecamatan Sianjur Mulamula, Samosir itu, diduga menjadi bukti keberadaan Raja Batak.

Batu Hobon.
Riwayat menyebutkan Batu Hobon diciptakan Raja Uti, cucu Raja Batak dari anak pertamanya Guru Tatea Bulan. Batu yang statusnya dijadikan situs budaya peninggalan leluhur orang Batak itu, beberapa waktu lalu dikabarkan terbelah.

Warga setempat meyakini kejadian terbelahnya batu itu adalah hal yang  gaib dan ajaib.      

Namun Robert Sagala, salah seorang dari Delegasi 4 Marga Guru Tatea Bulan yang datang ke dusun Arsam Selasa (15 Nov) lalu, berpendapat lain. 

"Kami berharap semua marga yang berkepentingan dengan Batu Hobon bisa melihat langsung dan mengetahui cerita sebenarnya. Batu Hobon memang sudah terbelah, tapi terbelah karena kekuatan yang tak diduga manusia, atau katakanlah terbelah secara alami," jelas Robert Sagala di lokasi Batu Hobon.

Bagian fisik belahan batu yang tampak terpisah menjadi dua bagian menunjukkan batu itu tidak dipotong dengan alat. Belahannya tidak rata. Bila belahan batu itu didempetkan maka akan tampak Batu Hobon itu utuh kembali seperti semula.

Sekitar 60-an orang keturunan PP-GTB bermarga Pasaribu, Limbong, Sagala dan Malau, datang dari berbagai daerah di Sumut, seperti Medan, Tarutung , Tapteng , Pakpak Bharat , Siantar Simalungun dan Samosir.

Bagi warga Batak, terbelahnya batu Hobon serta keberadaannya hingga saat ini menjadi misteri tersendiri, yang menyimpan riwayat nenek moyang mereka, namun belum terungkap jelas.

Dari sisi positif, dengan terbelahnya batu Hobon, warga Batak yang datang ke dusun Arsam bisa bersilaturahim dengan saudara-saudara mereka yang datang dari lain daerah. (SB/INT)

Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar