SOPO - Hujan lebat selama dua hari mulai Sabtu (16/12/17) hingga Minggu (17/12/17) dinihari membawa petaka bagi warga Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Sejumlah lahan persawahan tersapu banjir. Pemukiman warga juga terancam.
Desa Meat diterjang banjir. |
Dia mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir terbesar di perkampungan mereka hingga benteng-benteng penahan sawah tergerus oleh banjir kiriman dari Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara itu.
"Tanaman padi yang rusak kurang lebih sudah dua hektar. Otomatis warga merugi. Dari tanaman padi saja, lahan seluas dua hektar bisa menghasilkan 1000 Kaleng. Belum lagi sejumlah irigasi yang rusak diterjang banjir," tutur Janri.
Menurutnya, bencana banjir ini sudah lama terpikirkan, namun rencana penanganan banjir belum terealisasi. Hal itu sudah beberapa kali mereka minta saat reses DPRD dari dapil daerah itu, dan mereka menerima janji. Namun permintaan mereka tidak terkabul.
"Kalau belum bisa membangun permanen, kita minta sementara dilakukan normalisasi. Tapi tidak terwujud juga," ungkapnya.
Pihaknya berharap agar Pemkab Tobasa memberikan perhatian penanggulangan bencana itu. Mengingat kondisi iklim yang ekstrim belakangan ini, mereka kawatir kejadian yang sama terulang kembali.
Seperti diketahui, Desa Meat merupakan salah satu objek wisata adat dan wisata alam Danau Toba di Tobasa itu kini keindahan alamnya mulai rusak. Selain longsor yang menutup satu-satunya akses jalan di daerah itu, banjir juga merusak keindahan alam. (bbs/int)
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar