SOPO - Ruas jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 42 km sudah bisa dilalui untuk mudik Lebaran tahun ini. Seksi yang bisa dilalui yaitu seksi 2 hingga seksi 6 mulai dari Kualanamu-Perbarakan hingga Sei Rampah.
Gerbang Tol Lubuk Pakam. |
Dikatakan, pemudik yang turun di Bandara Kualanamu menuju Tebing Tinggi, bisa langsung masuk tol tanpa dikenakan tarif dan keluar di Sei Rampah. Sementara pemudik dari arah Medan masuk di simpang susun Lubuk Pakam. Demikian juga masyarakat dari Tebing Tinggi yang menuju bandara dan Medan bisa menggunakan tol ini mulai dari Sei Rampah keluar di Kualanamu.
Dengan dibukanya tol tersebut, kendaraan akan terhindar beberapa titik kemacetan di jalan nasional seperti di Lubuk Pakam, Perbaungan dan Pasar Bengkel. Pada hari biasa, perjalanan dari Medan-Kualanamu dengan jarak sekitar 75 Km ditempuh dalam waktu 3 jam. Diharapkan dengan selesainya tol, akan mempercepat waktu tempuh menjadi 1 jam.
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sendiri membentang sepanjang 61,72 Km dan terbagi menjadi tujuh seksi. Dari total panjang jalan tersebut, Seksi 1 sampai Seksi 6 sepanjang 52,85 Km dari Tanjung Morawa hingga Sei Rampah ditargetkan selesai akhir 2017.
Sementara Seksi 7 Sei Rampah - Tebing Tinggi akan selesai April 2018 karena masih terkendala pengadaan lahan yang melewati kawasan permukiman. Secara keseluruhan progres ruas tol ini sudah 75%.
Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi menggunakan alokasi dana APBN dan investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT). Dukungan APBN sebesar Rp 1,4 triliun terdiri dari 90 persen pinjaman China dan 10% rupiah murni yang bertujuan untuk meningkatkan kelayakan finansial ruas tol ini.
Dana tersebut digunakan untuk konstruksi Seksi 1 Simpang Tanjung Morawa-Simpang Perbarakan (7,5 Km) dan Seksi 2 Simpang Perbarakan-Kualanamu (7,05 Km) dengan panjang total 14,55 Km. Progres konstruksi fisiknya saat ini sudah 51 persen di Seksi 1 dan 81 persen di Seksi 2.
Sementara untuk pengadaan lahan pada ruas tol yang dikerjakan pemerintah, saat ini sudah mencapai 99,03%, dimana tersisa 2 persil lahan. Penyelesaian lahan akan menggunakan konsinyasi di pengadilan sehingga ditargetkan Juli 2017 selesai. (ST/int)
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar