Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Selasa, 28 Februari 2017

Mengapa Disebut Toba? Apa Artinya? Simak Berikut Ini...


SOPO - Toba merupakan nama salah sub etnis Batak, yaitu Batak Toba. Orang Batak Toba sendiri mengidentifikasi diri sebagai halak Toba. Sebenarnya, Toba tak hanya merujuk pada suku, tapi juga pada wilayah geografis.

Lembah Toba.
Itulah mengapa wilayah sepanjang Samosir, Porsea, Balige, Tarutung, Sibolga, Tapteng, Humbang Hasundutan, disebut sebagai Toba. Gunung yang mengelilingi Danau Toba disebut Gunung Toba. Wilayah Taput juga disebut Lembah Toba.

Selain itu, Toba juga merupakan kesatuan kultural, sehingga dikenal adanya budaya toba, adat toba, tortor toba, dll. Beberapa argumentasi bahkan mengatakan, Batak sesungguhnya kurang dikenal pada zaman lama. Yang ada adalah Toba. Tapi sejak zaman kolonial, orang-orang Eropa menyebut kawasan itu dan orang yang mendiaminya sebagai Batak.

Nah, apa sesungguhnya arti kata Toba? Berasal dari bahasa apakah Toba? Tentu masih sulit menjawabnya. Sebab belum ada penelitian yang khusus membahas Toba secara etimologis. Namun beberapa sumber menyebut, Toba berasal dari kata Toba itu sendiri. Toba memiliki arti baik, indah, nikmat, dll.

Toba juga sering digunakan untuk nama orang, nama merek maupun nama perusahaan. Namun, jika kita telusuri di internet, ada banyak topik yang dapat kita temukan dengan kata Toba. Konon suku Toba adalah salah satu suku yang pernah hidup di Mongol yang memiliki karakter paling keras, keras kepala dan cenderung suka menentang terhadap suatu kekuasaan yang lebih besar dari mereka. Orang Toba adalah orang-orang yang ahli berkuda.

Suku Toba berkembang dari suatu komunitas suku yang kecil menjadi suatu kekuatan besar hingga mendirikan sebuah Kekaisaran Toba yang dipimpin oleh Wei. Pada pertengahan abad 3 M, Federasi suku Toba terbentuk.

Pada tahun 261 M, Kekaisaran Toba mendirikan ibukotanya Chinton kota di North East kota Bugat di Mongolia hingga saat ini. Federasi Toba menjadi Negara pada tahun 313 M dan 386 M, dan mereka bertambah kuat untuk berperang melawan kekuasaan Yan.

Pada tahun 397 M, Kekaisaran Toba menjadi Kaisar Jin. Selama dominasi Kekaisaran Toba Wei, hidup orang Mongol dan Tiongkok menjadi semakin sulit. Dia meletakkan pungutan berat, orang bekerja lebih keras, dipaksa untuk melayani tentara, orang Mongol dilarang untuk berbicara dalam bahasa mereka dan memakai pakaian mereka di antara Tiongkok.

Pada akhir abad 4, daerah antara Chang Jiang dan Gobi, dan termasuk dari Xinjiang modern, didominasi oleh orang Toba. Orang Toba mendirikan kontrol atas wilayah sebagai Dinasti Wei Utara (386-533 AD).

Pada tahun 581M, pasukan maha besar Tiongkok datang, menyerang dan mengambil alih tahta Kekaisaran Toba, sehingga Kekaisaran Toba kehilangan kekuasaannya. Suku adat Toba tergantikan oleh orang-orang dari Tiongkok, sebuah evolusi yang tidak diterima oleh semua orang Toba yang akhirnya hilang dalam sejarah Tiongkok.

Selain di Mongolia, dalam sejarah Jepang juga kita juga menemukan adanya Kaisar Toba, yaitu kaisar Jepang ke-74. Ia adalah putra dari Kaisar Horikawa. Ibunya adalah Permaisuri Dowager Fujiwara no Ishi.

Selain itu, ada juga Kaisar Go-Toba (Go-Toba-tennō), yang berkuasa tahun 1183-1198. Kaisar Go Toba ini lahir 6 Agustus 1180 dan wafat 28 Maret 1239, merupakan kaisar Jepang ke-82. Nah, apakah Halak Toba ada kaitan dengan semua itu? Entahlah...! Tapi semoga ada penelitian tentangnya. (ST/Int)

Loading...

3 komentar: