SOPO - Poltak Sitoruys tewas mengenaskan setelah menabrakkan diri ke rel kereta api yang sedang melintas. Tubuhnya terpotong beberapa bagian. Jasadnya ditemukan berserak di bantaran rel Kereta Api (KA) Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Senin (11/12/17) sekira Pukul 04.00 WIB. Dugaan sementara, pria itu bunuh diri.
![]() |
Jasad Poltak dievakuasi petugas. |
“Dia dari stadion (Jalan KS Tubun). Terus istirahat di tempat yang jaga palang itu. Kalau pengakuannya mau ke rumah borunya (putri) di Jalan Medan,” kata warga.
Menurut warga, korban tiba-tiba melompat dari pinggir rel ke atas rel. Hanya beberapa detik sebelum kereta api lewat. Tubuhnya langsung terlindas. Akibatnya, beberapa organ tubuh korban terpisah dan wajahnya hancur. Warga yang mengetahui itu langsung berkerumun dan menyaksikan tubuh korban yang tidak utuh lagi terkapar di rel kereta api.
Kepolisian yang mendapat informasi langsung menuju lokasi kejadian. Petugas yang diketahui dari Unit Laka Sat Lantas Polres Pematangsiantar dan Polsek Siantar Timur melakukan evakuasi tubuh korban dengan menggunakan kantong jenazah.
Berselang beberapa jam kemudian, sepasang suami istri datang ke RSUD dr Djasamen Saragih. Mereka merupakan putri dan menantu dari korban.
Putri korban, M boru Sitorus, membenarkan korban adalah ayah kandungnya. Namun menurutnya, korban sudah lama tidak menjalin komunikasi dengan istri dan anak-anaknya yang bermukim di Kisaran, Kabupaten Asahan. “Dari aku kelas 2 SD sudah ditinggalkan kami. Tidak tahu aku apa-apa disitu, cuma yaa kenyataannya begitu. Mamak sama 4 saudara ku di Kisaran,”kata wanita berumur 30 tahun ini.
Dia menerangkan, sepengetahuannya korban tinggal di kota Medan setelah berpisah dengan ibu mereka. Namun tujuh tahun silam, korban memang pernah berkunjung ke rumahnya saat masih tinggal di Jalan KS Tubun.
“Semasa hidup tinggal di Medan, cuma tidak tahu dimana. Tujuh tahun lalu sempat bapak datang ke rumah kami yang di Stadion. Seminggu nginap di rumah. Kumintanya biar di rumah kami saja tinggal, tapi tidak mau. Langsung pergi dia,”sambungnya.
Sehari sebelum kejadian, M boru Sitorus mengaku tidak bisa tidur. Setelah mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal, wanita berambut pirang ini, berfikir bahwa hal itu menjadi pertanda atau firasat akan kejadian ini.
“Satu malaman memang tidak bisa aku tidur. Tidak tahu entah kenapa. Mungkin itu lah pertanda bakal seperti gini. Tapi aku tidak nyadar,”tutur wanita yang mengaku boru kesayangan korban. (bbs/int)
Loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar