Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Minggu, 06 Agustus 2017

Peti Mati DL Sitorus Itu Namanya Abal-abal, Simak Penjelasannya...


SOPO - Jenazah DL Sitorus masih disemayamkan di rumah duka di Jakarta Barat dan rencananya akan dibawa ke Tobasa pada Senin (7/8/17) untuk dimakamkan di Parsambilan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Pemakaman direncanakan Jumat (11/8/17).

Penampakan peti mati DL Sitorus yang beredar di medsos.
Salah seorang Putra DL Sitorus, Hakim Sitorus, mengatakan, ayahnya akan dimakamkan dengan peti mati khusus. "Intinya  Bapak nanti dikebumikan di peti mati khusus sehingga harus diacarakan dulu," ujarnya seperti dilansir beberapa media.

Ternyata, peti mati khusus yang dimaksud adalah abal-abal, peti mati orang Batak yang biasanya dipakai untuk memakamkan orang tertentu. Hal itu dikatakan salah seorang kerabat DL Sitorus bernama Monang Sitorus.

"Hari ini (minggu, red) ada acara kebaktian. Ada acara paulak tukang (memulangkan tukang). Itu tukang khusus yang menempah peti mati atau dalam bahasa Batak disebut abal-abal. Pekerjanya marga Panjaitan, merupakan panggorga (pengukir) yang tinggalnya di Lampung. Sebenarnya, abal-abal ini sudah lama almarhum pesan khusus. Abal-abal ini terbuat dari sebatang kayu utuh yang dipahat menjadi peti. Kemudian semua dinding abal-abal dibuat gorga," ujar Monang Sitorus sebagaimana dilansir newtapanuli.com, Minggu (6/8/7).

Abal-abal adalah sebutan peti mati orang Batak. Abal-abal ini sering juga dikatakan poti hau sada (peti kayu satu). Biasanya, orang yang akan dimakamkan dengan peti mati telah terlebih dahulu dipesan pemilik sebelum ia meninggal dunia.
Abal-abal koleksi Museum Negeri Sumut.
Pembuatan peti mati ini membutuhkan dana yang cukup besar. Sebab kayu besar harus terlebih dahulu dicari atau diincar. Pekerjanya juga harus memiliki keahlian khusus. Itulah kenapa para pemesan abal-abal umumnya adalah orang kaya (na mora).

Zaman dulu, pembuatan peti mati ini tidak boleh sembarangan, tapi harus melalui acara ritual khusus agar tercipta peti mati yang sempurna secara adat. Peti dibuat dari satu buah kayu utuh (hau sada), dipotong sesuai ukurannya, dibentuk seperti peti mati, lalu dikeruk bagian dalamnya. Konon, perajin dan pemahat abal-abal masih bisa dijumpai dijumpai di Toba Samosir.

Yang pasti, abal-abal ini digunakan untuk jenazah yang sudah gabe atau saur matua, yaitu jenazah yang meninggal dalam kondisi seluruh anaknya telah menikah dan mengaruniakan cucu. Abal-abal asli orang Batak konon masih ada tersimpan sebagai salah satu koleksi di Museum Negeri Sumatera Utara. (berbagai sumber/int)

Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar