Blog tentang Batak dan segala sesuatu tentangnya.

Minggu, 27 Agustus 2017

Parsinabung Jatuh, Pingsan, Lalu Meninggal Saat Penyerahan Tittin Marangkup


SOPO - Peristiwa duka sekaligus menghebohkan terjadi di Nagori Muara Mulia, Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun. Pria berinisial MS, Raja Parhata, mendadak jatuh, pingsan dan meninggal dunia di lokasi pesta. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (25/8) lalu sekira Pukul 16.00 WIB.

Maruhum Simanjuntak (48) adalah warga Dusun II Panambean Dolok, Nagori Panambean Marjanji, Kecamatan Tanah Jawa. Ia meninggal saat bertugas sebagai parsinabung atau raja parhata memandu acara penyerahan Tittin Marangkup pada upacara adat pernikahan ST dan DS.

Ilustrasi.

Ramli Simanjuntak, rekan pengganti almarhum yang melanjutkan acara tersebut, saat ditemui di kediamannya Huta Ujung Majawa, Nagori Muara Mulia, menceritakan, pada saat tittin marangkup sudah diterima tulangni hela, tiba-tiba MS terjatuh telungkup. Spontan suasana menjadi geger. Acara Tittin Marakkup menjadi tertunda sementara.  Perhatian seluruh para tamu undangan tersedot kepada raja parhata yang tiba-tiba terjatuh.

Korban lalu dibawa ke rumah pemilik pesta. Beberapa warga dan petugas medis mencoba memberi pertolongan, namun korban sudah keburu meninggal. Setelah dipastikan bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi, akhirnya disepakati saat itu juga jenazah korban dibawa ke rumah duka di Panambean Dolok, Nagori Panambean Marjanji. Posisi Raja Parhata pun digantikan Ramli. Acara pesta pernikahan kembali dilanjutkan .

Ramli mengatakan, sejak pagi dia tidak ada melihat kelainan pada wajah korban ataupun pada tutur katanya.  Semuanya baik-baik seperti biasa. Apalagi mereka sudah lama bergabung sebagai Raja Parhata. Pada acara sarapan pagi yang disediakan oleh penyelenggara pesta, mereka makan bersama.

Di rumah duka, menjelang acara pengebumian pada Minggu (27/8) siang, banyak rekan dan sahabat korban datang melayat. Mereka merasa kehilangan dengan meninggalnya korban.  Almarhum yang juga Sintua gereja HKI dikenal cukup ramah dan pandai bergaul. Bahkan digelarnya acara Paskah dengan berjalan kaki dari Huta II Panambean  Dolok, merupakan gagasan korban.

Beberapa warga yang sering menjadi rekan Maruhum minum kopi, mengatakan, almarhum MS sering mengeluh sakit di bagian dada. Bahkan sambil minum teh manis atau kopi di kedai, almarhum sering mengurut bagian dadanya.

“Mungkin rasa sakit yang dirasakan korban di dadanya menjadi penyebab meninggalnya almarhum,” ujar beberapa warga. (sumber: metrosiantar.com)


Loading...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar