SOPO - Warga Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, Sumut, tiba-tiba resah atas munculnya pergerakan sekelompok warga di Hutan Sitahoan, Nagori Sipangan Bolon. Warga lalu melaporkan hal itu kepada pemerintah dan Polsek setempat.
Warga yang mengaku diutus leluhur untuk meramu obat. |
Tiga keluarga itu adalah Regen E Sitohang (mantan anggota Polri), istrinya Evalucian Harianja, serta anak-anak mereka Reavhanae M Sitohang, Raja Pande Beni Togar Setevanus, Rivaldo Berlindo Sitohang, Christine Sitohang, dan Adventharria Putri Sitohang. Mereka berasal dari Jalan Arjuna, RT 003 Desa Mekar Sari, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau.
Kemudian keluarga Zakaria Abdi Sinurat, istrinya Meylani Paraek Natio, alamat asal Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.
Terakhir adalah keluarga Lambok H Sinurat, istrinya Kasiani, dan anak-anak mereka Doli Saut Sinurat, Nartali Agil Sinurat, dan Maria Nauli Basa Sinurat.
Lambok H Sinurat mengaku sebagai kepala kelompok. Kepada petugas ia mengaku mendapat bisikan dari leluhur bahwa Danau Toba (mungkin maksudnya Gunung Toba, red) akan meletus pada bulan November tahun 2017 ini. Menurutnya, letusannya akan sangat luar biasa, sehingga pengaruhnya sampai ke Kerinci, Provinsi Jambi.
Lambok mengatatakan, dia diutus leluhur Batak memberikan penangkal jika terjadi letusan. Dia akan memberikan cara mengobati para korban. Mereka memilih tinggal di Hutan Sitahoan Dolok Silangit karena banyak terdapat tumbuhan yang mengandung obat-obat untuk keperluan perawatan panyakit manusia yang dapat dijadikan pulungan (ramuan).
Kapolsek Parapat AKP H Sihombing, Selasa (8/8/17) mengatakan, setelah didatangi, kelompok masyarakat tersebut koperatif dan menjelaskan tujuan kehadiran mereka di lokasi. “Mereka diberikan waktu selama enam hari untuk meninggalkan lokasi,”kata H Sihombing. (sumber: metrosiantar.com)
Loading...
Ya Tuhan... Doli... udah sejauh mana kau berjalan dol?
BalasHapus